TEKAD API (KETAHANAN PANGAN)


Pada awal cerita, dikisahkan seorang tokoh sosok perempuan yang berdiri memandangi hamparan sawah di hadapannya. Alur cerita kemudian flashback dari tokoh tersebut. Dari awal flashback cerita, dimulai dengan keluh kesah dua orang petani, lantaran penghasilan dan produktivitas mereka yang menurun. Selanjutnya, pemunculan masalah yang pertama adalah jatuh sakitnya anak salah seorang petani tersebut dimana keluarga tersebut tidak memiliki biaya untuk berobat. Disisi lain ada keluarga kaya, yang selalu mengahamburkan uangnya untuk membeli barang-barang impor, terutama pangan. Hingga pada suatu hari, keluarga kaya tersebut bangkrut hingga anaknya jatuh sakit karena mengkonsumsi beras impor yang biasa mereka beli. Bagaimanakah kelanjutan ceritanya? Apakah yang terjadi antara kedua keluarga tersebut? Simak kisah selengkapnya.
Download Tekad Api Trailer:
Download Tekad Api Full Video:

Human Interest


Spirulina sebagai Alternatif Ketahanan Pangan

          Saat ini, selain sebagai sumber energi dan memenuhi rasa lapar, sumber atau bahan pangan juga berfungsi untuk menjaga kesehatan bagi manusia. Di Indonesia, konsumsi nutrisi terutama protein oleh manusia masih kurang, karena ketersediaan makanan sehat yang minim serta pola makan masyarakat yang kurang teratur. Protein itu sendiri merupakan zat yang penting pembentuk enzim dan hormon dalam tubuh. Padahal, di Indonesia sendiri memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah dan berpotensi dijadikan sebagai bahan alternatif sumber daya kebutuhan masyarakatnya terutama pangan. Secara demografis dan geografis, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan daerah perairan laut yang sangat luas dengan penduduk bermatapencaharian nelayan yamg cukup tinggi. Cara alternatif yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah memproduksi makanan fungsional atau suplemen yang mengandung protein tinggi seperti ganggang Spirulina sp.
Spirulina merupakan Cyanobacteria berbentuk spiral, memiliki klorofil, dan mengandung protein sekitar 50-70% berat kering, beberapa vitamin dan mineral.  Terdapat 25.000 jenis spirulina di dunia ini, namun spirulina berujung tumpul merupakan jenis spirulina berkualitas terbaik.  Struktur dinding sel polisakarida dari spirulina berujung tumpul yang membuatnya mudah diserap oleh tubuh manusia. Pada umumnya Spirulina itu sendiri memiliki berbagai manfaat disamping potensinya sebagai sumber makanan, seperti menurunkan berat badan, mencegah kanker, meningkatkan fungsi otak, hingga untuk kesehatan kulit dan rambut. Bahkan, saat ini manusia dihadapkan oleh bahaya paparan bahan kimia beracun melalui udara, air, makanan, dan obat-obatan, dimana tubuh manusia memerlukan eliminasi racun-racun tersebut secara kontinu. Spirulina memiliki kombinasi unik dari phytonutrients termasuk klorofil, phycocyanin, dan polisakarida yang mampu membantu membersihkan tubuh dari racun-racun.
Spirulina yang mempunyai warna semakin gelap akan mempunyai komposisi gizi yang lebih tinggi. Menurut pakar tumbuhan, warna mencerminkan cukup tidaknya fotosintesis. Semakin cukup fotosintesis, maka akumulasi zat kering akan semakin banyak dan kandungan nutrisi berkhasiat juga akan semakin tinggi.  Spirulina yang berkualitas baik akan tampak berwarna hijau tua atau hijau kehitaman, sedangkan yang berwarna hijau kekuningan atau berwarna hijau rumput akan menempati kualitas nomor dua, yang berwarna hijau kebiruan merupakan spirulina berkualitas paling buruk.
Proses-proses pemanfaatan Spirulina menjadi bahan pangan meliputi dari proses budidaya, pemanenan, pencucian, pengeringan, dan penyimpanan, dan pengolahan. Budidaya Spirulina itu sendiri tergolong mudah, dimana Spirulina dapat bertahan pada suhu normal antara 25C -35C. Kemudian, Spirulina dapat langsung dipanen setelah sepuluh hari, yang kemudian diambil dan disaring untuk dikeringkan di bawah sinar matahari. Proses penyimpanan Spirulina itu sendiri cukup mudah, karena tidak mudah terfermentasi. Biasannya, Spirulina dikemas dalam bentuk bubuk, kapsul, atau pun tablet.
Optimalisasi dalam pemanfaatan Spirulina sangatlah penting, dimana akan berpengaruh terhadap pola konsumsi, produktivitas, dan kesehatan masyarakat. Diperlukan pula adanya campur tangan pemerintah untuk mendukung berkembangnya kreativitas bangsa dalam peningkatan ketahanan pangan. Pemerintah dapat memberikan modal bagi sebagian masyarakat yang membutuhkan, berupa bibit Spirulina yang siap untuk dibudidayakan. Selain itu, dapat pula dilakukan berbagai macam pelatihan dan penyuluhan mengenai keberadaan Spirulina sebagai salah satu sumber pangan alternatif.
Dengan demikian, keberadaan Spirulina tentunya sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Salah satu kebutuhan pangan berupa protein tercukupi, serta produktivitas masyarakat Indonesia dalam hal pangan meningkat. Selain menjadikan masyarakat Indonesia lebih mandiri dan tidak bergantung terhadap negara lain, secara tidak langsung juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia. Diharapkan masyarakat Indonesia ke depannya mampu dan mau untuk lebih mengembangkan salah satu sumber pangan fungsional yang satu ini, untuk membantu tercapainya ketahanan pangan lokal di Indonesia.




Sumber:
Alam Ikan. 2016. Panen Spirulina dan Cara Pengolahannya dalam www.alamikan.com. Diakses pada Kamis, 26 Mei 2016.
Christwardana, Marcelinus, dkk. Tanpa Tahun. Gambaran Umum Spirulina Platensis Sebagai Bahan Pangan Fungsional dalam www.academia.edu. Diakses pada Rabu, 25 Mei 2016.
Sehat Seratus Persen. Tanpa Tahun. Spirulina Capsules Tiens dalam www.sehat100.com. Diakses pada Rabu, 25 Mei 2016.

Kota Medellin, Coloumbia



Deskripsi Pola Ruang:
Kota Medellin di Coloumbia ini memiliki karakteristik wilayah dengan pola Grid Iron dan Memusat. Hal tersebut dapat dilihat dari kompleks permukiman yang padat dan dibatasi oleh jalur-jalur perhubungan berupa jalan yang membentuk Grid Iron secara teratur, dimana jalur-jalur tersebut terpusat pada beberapa titik wilayah tertentu di Kota Medellin. Secara teoritis, menurut Stanislawski (1946) pemakaian pola ini didasari atas dua macam pertimbangan, yang pertama adalah alasan efisiensi penggunaan ruang, berkaitan dengan anggapan bahwa bangunan pada umumnya berbentuk persegi (rectangular). Kemudian yang kedua, adalah alasan berkaitan dengan penyiapan jalan untuk keperluan barisan prosesi memanjang dan lurus (straight processional street). Apabila hanya dilihat dari pola permukimannya, maka pola apermukiman di Kota Medellin itu sendiri didominasi oleh pola Grid Iron. Namun, apabila dilihat secara keseluruhan, pola ruang di Kota Medellin ini tampak memusat atau dapat dikatakan memiliki pola ruang radial tidak menerus.
Deskripsi Struktur Ruang:
            Struktur ruang di Kota Medellin itu sendiri, memiliki susunan atau struktur dengan pengelompokan-pengelompokan berdasarkan fungsi dan kepentingan dari kelompok bangunan-bangunan yang ada. Seperti terdapat kawasan pendidikan yang terletak hampir di pusat kota, kawasan industri yang dibangun tersendiri, dan lain sebagainya. Kawasan permukiman yang ada, memiliki struktur dengan pola teratur dimana di antara kelompok-kelompok permukiman yang ada terdapat beberapa area yang menjadi pusatnya. Pusat-pusat tersebut antara lain seperti adanya kawasan hiburan, atau pun kawasan pendidikan, dan lain sebagainya.


Referensi:
Indonesian Institute for Infrastructure Studies. Tanpa Tahun. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota dalam www.penataanruang.com. Diakses pada Selasa, 10 Mei 2016.

Urban Planning [Low Import-Rise Export]


Kota Dingin “Salatiga Hati Beriman”

Gambar 1 Pasar Kota Salatiga
Salatiga, merupakan kota kecil di Indonesia yang kaya akan sejarah dan potensinya. Cikal bakal lahirnya Kota Salatiga tertuang dalam batu prasasti. Prasasti tersebut berukuran panjang 170 cm dan lebar 160 cm dengan garis lingkar 5 meter yang selanjutnya disebut dengan Prasasti Plumpungan. Berdasarkan prasasti tersebut, Salatiga telah berdiri sejak 750 M. Sehingga, atas dasar prasasti itulah beserta berdasarkan Perda No. 15 tahun 1995, maka ditetapkan Hari Jadi Kota Salatiga jatuh pada tanggal 24 Juli.
Salatiga adalah kota kecil di Jawa Tengah, dengan luas wilayah ± 56,78 km². Salatiga terdiri dari empat kecamatan, dua puluh dua kelurahan. Salatiga dihuni oleh 176.795 jiwa penduduk. Selain itu, kota ini dikenal sebagai kita pendidikan, olah raga, perdagangan, dan transit pariwisata.
Sebagai kota pendidikan, Salatiga memiliki empat perguruan tinggi, yaitu: Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMA (STIE AMA) Salatiga, Sekolah Tinggi Bahasa Asing Satya Wacana (STiBA SW), dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Sejak jaman Belanda, sejuknya Salatiga menarik minat orang-orang untuk memilih Kota Salatiga sebagai daerah peristirahatan. Hingga saat ini, Salatiga masih memiliki berbagai macam bangunan kuno peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh. Namun saat ini, Pemerintah Kota Salatiga memanfaatkan bangunan-bangunan peninggalan Belanda tersebut sebagai gedung perkantoran, rumah dinas, dan lain-lain. Sementara itu, di bidang kuliner Salatiga memiliki makanan khas tersendiri, yaitu enting-enting gepuk, abon sapi, wedang ronde, dan masih banyak lagi. Kota Salatiga terletak di tengah-tengah Kabupaten Semarang yang dikelilingi Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, Pegunungan Gajah Mungkur dan Gunung Ungaran. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor sejuknya Kota Salatiga, sehingga Salatiga juga sering disebut sebagai “Kota Dingin”. Selain itu, Salatiga dikenal sebagai Kota Olah Raga dikarenakan banyaknnya atlet-atlet Salatiga yang mendominasi kejuaraan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Salatiga memiliki sesanti “Hati Beriman”, yang ditetapkan dalam Perda Kodya Tingkat II Salatiga Nomor 10 Tahun 1993 tentang Penetapan Sembboyan Kota Salatiga Hati Beriman. “Hati Beriman” berarti sehat, tertib, bersih, indah, dan aman. Indahnya Kota Salatiga di lereng Gunung Merabu adalah sebagai motivasi dari perwujudan sesanti “Hati Beriman”. Oleh karena itu, di Salatiga tercipta kehidupan masyarakatnya yang asri, tenteram, dan sejahtera, serta menjunjung tinggi rasa persatuan dan kerukunan dalm kehidupan bermasyarakat.


Referensi:
Anonim. 2015. Tentang Sejarah dalam www.salatigakota.go.id. Diakses pada Senin, 26 Oktober 2015.
Anonim. 2015. Tentang Selayang Pandang dalam www.salatigakota.go.id. Diakses pada Senin, 26 Oktober 2015.

Osaka: Kota Budaya

Gambar Osaka City

Osaka adalah salah satu kota besar di Jepang yang kental akan budayanya dan terdapat banyak destinasi wisata di  kota tersebut. Hal tersebut menjadikan kota ini sangat ramai. Pusat bisnis atau perkantoran di kota ini terletak di Nakanoshima. Osaka terbagi menjadi 24 bagian wilayah (ward offices), dimana kota ini dihuni populasi atau penduduk sebanyak 8.857.691 jiwa dengan luas wilayah sekitar 1901 km2, sehingga diperoleh kepadatan penduduk kurang lebih sebesar 4.659 jiwa/ km2.
Gambar 2 Peta Pembagian Wilayah  Jepang
Kota Osaka itu sendiri memiliki City Concept dengan gambaran visi antara lain sebagai berikut:
1. Osaka: Lively Asian Exchange Center,
2. Osaka: Cradle of Innovation, Culture, and Industry,
3. Osaka: Attractive City for Residents and Visitors.
Berdasarkan visi tersebut, maka Osaka memiliki rencana atau arah kebijakan sebagai berikut:
1. Meningkatkan vitalitas,
2. Meningkatkan tarik,
3. Mengembangkan kreativitas,
4. Membangun dukungan reksa,
5. Pastikan keselamatan.


Referensi:
Asano, Vie. 2013. 20 Hal yang Wajib Dilakukan di Osaka  dalam www.jalan2.com. Diakses pada Selasa, 2 Februari 2016.
City of Osaka. City Administration dalam www.city.osaka.lg.jp. Diakses pada Selasa, 2 Februari 2016.
Japan National Tourism Organization. Osaka dan Kansai dalam www.jnto.or.id. Diakses pada Selasa, 2 Februari 2016.
Osaka Global Website. Area, Population, and Climate dalam www.osakaglobal.jp. Diakses pada Selasa, 2 Februari 2016.







Diberdayakan oleh Blogger.

Komentar

Pages